Minggu, 13 Juli 2014

Musim Tomcat, Tetap Nyalakan Lampu Luar

Masa panen, berarti pula masa membludaknya serangga, setidaknya bagi warga yang tinggal di sekitar area persawahan. Aneka serangga sontak berhamburan mencari tempat baru, menyusul habitat mereka yang asli, di sawah, telah hilang setelah tanaman padi di panen dan pembakaran sisa panen dan pergantian iklim. Termasuk Tomcat, serangga kecil berwarna belang hitam-oranye.


Demikian pula di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang pada pertengahan bulan ini hampir serentak melakukan panen padi.

Terlebih, beberapa perumahan baru yang dibangun di dekat areal pertanian, sinar lampu dengan sangat mudah menarik perhatian Tomcat. Tak sedikit pula warga di kawasan tersebut yang akhirnya menjadi korban dari migrasi serangga tersebut.

Mengantisipasi hal tersebut, sejumlah pemuda di Desa Ngumpakdalem berusaha melakukan study pustaka untuk meminimalisir akibat dari racun Tomcat. "Intinya, yang beracun itu cairannya, jadi saat kulit dihinggapi serangga apapun, jangan dipukul, cukup di tiup saja," ujar Sunandar, warga setempat.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sinar lampu, seperti halnya serangga lain, Tomcat sangat tertarik dengan adanya cahaya terang. Selama ini, justru kebiasaan warga adalah mematikan lampu luar dan tetap membiarkan lampu di dalam terang benderang. "Tomcat sangat kecil, jadi tetap bisa masuk walaupun pintu dan jendela ditutup, sebaiknya lampu luar dinyalakan saja, agar Tomcat terkonsentrasi di luar rumah," tambahnya.

Saat ini, tak sedikit warga yang telah menjadi korban Tomcat. "Biasanya karena reflek, merasa ada yang hinggap langsung dipukul," jelasnya. Yang membuat miris adalah para anak-anak dan balita, yang tentu tak pernah bisa mengenali dan mengendalikan reflek saat kulitnya dihinggapi Tomcat.

Dampak yang ditimbulkan dari racun Tomcat adalah seperti luka bakar, kulit akan melempuh disertai pembengkakan. Namun, saat ini telah banyak dijual obat pereda dampak racun Tomcat, yakni berupa obat oles yang banyak dijual diberbagai apotik.

Kulit yang terkena Tomcat harus segera dicuci dan dibilas dengan sabun antiseptik, sehingga kulit menjadi tidak gatal lagi. Tapi, jika Tomcat sudah mengeluarkan toksinnya dikulit, jangan menggaruknya dan usap dengan salep anti bakteri, Hydrocortison. (kim-segaran)

0 komentar:

Posting Komentar